Memanusiakan Manusia Lewat Karya Thomas Harris Red Dragon

Pertama, ingin saya jelaskan terlebih dahulu bahwa tulisan ini bukanlah suatu resensi. Sesuai dengan tag yang telah dibuat, tulisan ini berisi soal impresi saya setelah membaca buku ini. Jadi silahkan ambil cemilan dulu, jangan lupa minuman dinginnya dan selamat menikmati.

 

***

 

Karena pada hakikatnya, manusia tetaplah manusia, sekejam apapun ia

Apa yang akan kalian rasakan jika kalian dihadapkan pada makanan kesukaan yang sudah kalian nantikan sekian lama dan makanan itu tersaji cukup untuk seminggu tanpa perlu membayar sepeser pun? Apakah Ingin rasanya melonjak-lonjak kegirangan? Berteriak sekencangnya? Ingin segera melahap habis tanpa ampun? Kira-kira seperti itulah hal yang saya rasakan ketika menerima buku ini sebagai hadiah kelulusan. Hannibal Series dari Thomas Harris.

Series ini terdiri dari empat buku; Red Dragon, The Silence of The Lambs, Hannibal, dan Hannibal Rising. Walau series ini dijuluki series Hannibal, namun tidak semua buku bercerita soal tokoh fiktif legendaris tersebut. Dan mari kita bahas salah satu bukunya.

Buku pertama adalah Red Dragon. Berkisah mengenai seorang pria bernama Dolarhyde yang memiliki obsesi untuk berubah menjadi sempurna karena mengira dirinya cacat—bibir sumbing. Tekanan dan hinaan dari lingkungan membuat obsesi Dolarhyde semakin menjadi-jadi. Dikisahkan pula bagaimana masa kecil Dolarhyde yang selalu dipaksa menjadi anak yang baik—tidak nakal menjadi cambukan keras bagi mental pria bergigi sumbing tersebut.

Hingga pada suatu hari Dolarhyde berkunjung ke museum dan menemukan sebuah lukisan yang akan membuat hidupnya berubah. Lukisan Naga Merah. Dolarhyde menganggap Naga merah sebagai sosok yang dapat mengangkat derajatnya. Mampu  membuat dirinya mengalami fase kempompong untuk berubah menjadi kupu-kupu yang cantik setelah sekian lama hidup sebagai ulat buruk rupa.

Semenjak saat itu Dolarhyde memuja Naga Merah hingga si Naga Merah menjadi bagian dari hidupnya—dirinya. Kepribadian Keduanya. Demi beganti dari ulat buruk rupa menjadi kupu-kupu yang cantik, Dolarhyde harus membunuh kepribadiannya sendiri dan menggantinya dengan Naga Merah. Cerdik. Sempurna. Kejam. Pengorbanan. Adalah empat hal yang dapat membuat Naga Merah tetap hidup. Hingga dimulailah perburuan  korban Red Dragon.

Buku ini memunculkan tokoh-tokoh yang akan menjadi dasar perwatakan dari series-series setelahnya. Mr.Crawford dan Will Graham akan selalu disebut-sebut di tiga buku selanjutnya. Untuk buku permulaan, Red Dragon cukup menimbulkan bekas yang cukup berkesan. Saya sangat menyukai Harris saat memanusiakan tokohnya. Membuat saya membuka pikiran lagi, selalu ada sisi lemah dari sebuah ‘kejahatan’. Dan saat sisi lemah itu dijadikan fondasi untuk sebuah misi yang kuat, maka hal sangatlah berbahaya.

Saya jadi teringat salah satu kutipan dari sebuah film;

Jika kamu ingin menghancurkan musuhmu, pahamilah ia, cari sisi lemahnya. Dan saat kamu sudah memahaminya, kamu juga menyayanginya. –Enders Game

Seperti itulah yang saya rasakan ketika membaca buku-buku semacam ini. Semakin kita berusaha memahami sisi jahat seseorang semakin ingin kita memeluk orang tersebut sampai kita lupa bahwa ia jahat.

Jadi, bukankah genre buku seperti ini adalah yang terbaik?

 

Keterangan Buku:

Judul                    : Red Dragon

Penulis                : Thomas Harris

Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama

Alih Bahasa        : B. Sendra Tanuwidjaya

Tebal Halaman   : 520 hal

Harga                    : Rp 125.000 (Bookpack—isi 4 buku)

Tempat Beli        : Blok M Plaza (Buku baru)

Rating                   : 3.5/5